3.1 Pengertian Perawatan
Perawatan adalah suatu usaha yang
dilakukan secara sengaja dan sistematis terhadap peralatan hingga mencapai
hasil/kondisi yang dapat diterima dan diinginkan. Perawatan juga adalah
kegiatan pendukung utama yang bertujuan untuk menjamin kelangsungan peranan
(fungsional) suatu sistem produksi (peralatan, mesin) sehingga pada saat
dibutuhkan dapat dipakai sesuai kondisi yang diharapkan.
Masalah perawatan mempunyai kaitan
yang sangat erat dengan tindakan pencegahan kerusakan (preventive)
dan perbaikan kerusakan (corrective).
Tindakan tersebut dapat berupa :
1. Inspection
(Pemeriksaan)
Yaitu tindakan yang ditujukan terhadap sistem
atau mesin untuk mengetahui apakah sistem berada pada kondisi yang diinginkan.
2. Service (Servis)
Yaitu tindakan yang bertujuan untuk menjaga
kondisi suatu sistem yang biasanya telah diatur dalam buku petunjuk pemakaian
sistem.
3. Replacement(Pergantian Komponen)
Yaitu tindakan pergantian komponen yang
dianggap rusak atau tidak memenuhi kondisi yang diinginkan. Tindakan
penggantian ini mungkin dilakukan secara mendadak atau dengan perencanaan
pencegahan terlebih dahulu.
4. Repair (Perbaikan)
Yaitu tindakan perbaikan minor yang
dilakukan pada saat terjadi kerusakan kecil.
5. Overhaul
Yaitu tindakan perubahan besar-besaran yang
biasanya dilakukan di akhir periode tertentu.
3.2 Pengertian Rem
Rem adalah salah satu alat untuk
melengkapi kendaraan baik mobil, motor maupun kendaraan berat lainnya, yang
berfungsi untuk memperlambat atau menghentikan jalannya kendaraan putaran poros
roda. Sedangkan fungsi dari rem sendiri adalah untuk memperlambat atau
menghentikan laju kendaraan secara perlahan maupun secara tiba-tiba ketika ada
rintangan yang menghalanginya.
Rem yang diperlukan adalah rem yang
bisa bekerja dengan baik, serta rem juga harus mudah di setel dan diperiksa.
Sebuah rem haruslah memenuhi persyaratan keamanan, dapat mengererm dengan
halus, mempunyai koefisien yang tinggi, keausan kecil, kuat dan tidak melukai
permukaan drum rem dan menyerap getaran.
3.3 Tipe Rem
Tipe rem pada mobil dapat di golongkan
menjadi beberapa tipe tergantung pada penggunaannya,yaitu:
3.3.1
Rem Kaki (Foot Brake)
Rem Kaki (Foot Brake) digunakan untuk
mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan.
3.3.2
Rem Parkir (Parking Brake/Hand Brake)
Rem Parkir (Parking Brake) digunakan untuk
memarkir kendaraan.
3.3.3
Rem tambahan (auxiliary brake)
Rem tambahan (auxiliary brake) digunakan
pada kombinasi rem biasa (kaki)
3.4 Macam-Macam Rem
Macam-macam rem di golongkan menurut cara kerja nya adalah antara lain:
3.4.1 Rem Angin
Sistem rem angin pada dasarnya di
lengkapi dengan sebuah kompresor yang gunanya untuk menghasilkan udara
kompresi. Biasaya kompresor itu digerakkan oleh mesin kendaraan yang terletak
di sisi samping mesin.
Udara yang dikumpulkan di dalam tangki
udara mempunyai batas tertentu, tekanan udara yang melampaui batas sangat
berbahaya ada kemungkinan dapat memecahkan pipa-pipa saluran udara, oleh sebab
itu untuk menghindari hal ini maka di pasanglah alat pengaman atau katup
pengaman. Katup pengaman akan terbuka pada saat tekanan udara melebihi tekanan
maksimum dengan cara demikian maka tidak terjadi tekanan udara udara yang
melampaui batas.
Tiap-tiap roda di lengkapi dengan
pesawat rem mekanik poros kunci-kunci rem di lengkapi dengan tuas yang
berhubungan dengan batang torak dan silinder-silinder udara, di dalam silinder
udara tidak diperkenankan ada kebocoran udara dan mengakibatkan berkurangnya daya
pengereman.
Gambar 3.4.1 Sistem Rem Angin
Prinsip Kerja Rem Angin
Cara kerja rem angin yaitu apabila pedal
remdinjak maka hubungan antara tangki udara dengan semua silinder udara pada
setiap rem-rem roda akan terbuka, dan udara akan mengalir dari tangki udara
menju silinder-silinder udara dan setiap pesawat rem roda akan menekan seluruh
torak bergerak akan mendorong atau menggerakan tuas-tuas dengan bergeraknya
tuas kunci rem maka kunci-kunci akan berputar dan selanjut nya kunci-kunci rem
tersebut menggerakkan sepatu rem.
3.4.2 Rem Hidrolik
Rem Hidrolik bekerja berdasarkan hukum
pascal yaitu “Tekanan pada zat cair akan di teruskan ke segala arah”, dengan
menggunakan prinsip ini maka tekanan hidrolik yang dibangkitkan pada master rem
akan di teruskan ke semua whell cylinder dengan sama besar.
Gambar 3.4.2 Sistem Rem Hidrolik
Prinsip Kerja Rem Hidrolik
Apabila pedal rem di injak maka rem yang
terdapat pada silinder rem akan terdesak keluar, mengalir melalui pipa-pipa dan
kemudian ke silinder rem roda sehingga minyak rem akan mendesak torak yang ber
ada di dalam silinder roda. Jika pedal rem dilepas dari injakannya maka pegas
yang tedapat pada sepatu rem akan menarik sepatu remkeadaan semula dan
torak-torak yang berada pada silinder rem pun akan bergerak ke dalam sehingga
minyak rem kembali ke silinder utama.
3.4.3 Rem Mekanik
Rem Mekanik pada dasarnya terdiri dari
dua buah sepatu rem yang dilengkapi dengan pelepas rem yang disebut friksi atau
feredo. U jung sepatu rem bagian bawah ditahan oleh baut jangkar dan pada
bagian atas di tahan oleh knok yang di sebut kunci rem.
Kunci rem dilengkapi dengan poros dan
tuas yang di hubungkan dengan peddal rem, untuk menghubungkannya di gunakan
kabel baja. Di antara sepatu rem terdapat pegas rem yang gunanya untuk agar
sepatu-sepatu rem melekat pada pelat jangkar, pelat jangkar ini tidak berputar
tapi diam di tempat.
Gambar 3.4.3 Sistem Rem Mekanik
Prinsip Kerja Rem Mekanik
Cara kerja rem mekanik yaitu apabila rem
di injak selama tromol rem berputar, maka pedal rem akan menarik tuas kunci rem
sehingga kunci rem keluar. Gerakan-gerakan sepatu rem akan menekan tromol rem
dan tromol rem akan terhenti dan memperlambat putarannya.
Bila pedal rem di lepas dari tekanan,
maka pegas-pegas sepatu rem akan menarik sepatu-sepatu rem seperti semula dan
tromol rem tidak mendapat tekanan. Supaya mendapatkan tenaga atau gaya
pengereman yang besar maka haruslah seluruh permukaan dan pelapis mengenai
keseluruhan permukaan tromol rem dan menahan rem. dan apabila rem dilepas dari
injakannya maka hubungan antara tangki udara dan silinder udara pada pesawat
rem terputus.
3.5 Macam-Macam Rem Menurut Jenisnya
3.5.1 Rem Cakram
Rem cakram (Disk Brake) pada dasarnya
terdiri atas cakram yang berputar dengan roda dan bahan gesek yang mendorong
dan menjepit cakram. Pengereman terjadi karena adanya gaya gesek dari pad-pad
pada kedua sisi cakram dengan adanya tekanan dari piston-piston hidrolik.
Gambar
3.5.1 Rem Cakram
Komponen-Komponen Rem Cakram :
3.5.1.1Piringan (Disc Rotor)
Umumnya cakram atau piringan (disc rotor) dibuat dari besi tuangdalam
bentuk biasa (solid) berlubang-lubang untuk ventilasi.Tipe cakram lubang terdiri
dari pasangan piringan yang berlubanguntuk menjamin pendinginan yang baik,
kedua-duanya untukmencegah fading dan menjamin umur pad lebih panjang dan
tahanlama.
Gambar
3.5.1.1Tipe Piringan Cakram
3.5.1.2 Pad Rem
Pad (disc pad) biasanya
dibuat campuran metalic fiber dan sedikit serbuk besi. Tipe ini disebut dengan
“Semi Metalic disc pad”. Pada pad diberi garis celah untuk menunjukkan tebal
pad (batas yang diizinkan) dengan demikian dapat mempermudah pengecekan keausan
pad. Pada beberapa pad. Penggunaan metallic plate (disebut dengan antisquel
shim) dipasangkan pada sisi piston dari pad untuk mencegah bunyi saat berlaku
pengereman.
Gambar 3.5.1.2 Tipe Pad
3.5.1.3Caliper
Caliper juga disebut
dengan cylinder body, memegang piston-piston dandilengkapi dengan saluran
dimana minyak rem disalurkan ke silinder.Caliper dikelompokkan sebagai berikut
menurut jenis pemasangannya :
3.5.1.4 Tipe Fixed
Caliper (Double Piston)
Caliper dipasangkan tepat
pada axle atau strut,pemasangan caliper dilengkapi dengan sepasang piston.Daya
pengereman didapat bila pad ditekan piston secara hidraulispada kedua ujung
piringan atau cakram.Fixed caliper adalah dasar disain yang sangat baik dan
dijamindapat bekerja lebih akurat. Namun demikian radiasi panasnyaterbatas
karena silinder rem berada antara cakram dan velg,menyebabkan sulit tercapainya
pendinginan. Untuk inimembutuhkan penambahan komponen yang banyak.
Untukmengatasi hal tersebut jenis caliper fixed ini, sudah jarangdigunakan.
Gambar 3.5.1.4 Tipe Fixed Caliper (Double Piston)
3.5.1.5 Tipe
Floating Caliper (Single Piston)
Seperti terlihat pada
gambar piston hanya ditempatkan padasatu sisi kaliper saja. Tekanan hidraulis
dari master silindermendorong piston (A) dan selanjutnya menekan pada rotor
disc(cakram). Pada saat yang sama tekanan hidraulis menekan sisi pad(reaksi B).
ini menyebabkan kaliper bergerak ke kanan dan menjepitcakram dan terjadilah usaha
tenaga pengereman. Caliper tipe semi–floating menerima tenaga pengereman
yangdibangkitkan pad bagian luar.Pada caliper tipe full–floating, kemampuannya
pengeremannyadibangkitkan oleh kedua pad dengan troqueplate.Caliper floating
banyak digunakan pada kendaraan penumpang modern.
Gambar 3.5.1.5 Tipe Floating Caliper (Single
Piston)
1. KaliperLuncur 6. Tabung Pengantar
2. Rangka Tetap 7. Baut Pengantar
3. Balok Rem (Pad) 8. Karet Pelindung Kotoran
4. Batang Pengantar9. Klip
5. Busing Pengantar
3.5.2 Rem Tromol
Pada tipe rem tromol kekuatan tenaga pengereman diperoleh darisepatu rem
yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam yangberputar bersama-sama
dengan roda.Karena self – energizing efect ditimbulkan oleh tenaga putar tromol
dantenaga mengembangkan sepatu, kekuatan tenaga pengereman yang
besardiakibatkan oleh usaha pedal yang relatif kecil.
Gambar 3.5.2 Rem Tromol
Komponen-Komponen Rem Tromol :
3.5.2.1
Backing Plate
Backing plate dibuat dari baja press yang dibaut pada axle housing atau
axle carrier bagian belakang. Karena sepatu rem terkait pada backing plate maka
aksi daya pengereman tertumpu pada backing plate.
Gambar 3.5.2.1 Backing Plate
3.5.2.2 Silinder Roda
Silinder roda (wheel
cylinder) terdiri dari beberapa komponen sepertiterlihat pada gambar di sebelah
kanan. Setiap roda menggunakansatu atau dua buah silinder roda. Ada sistem yang
menggunakan duapiston untuk menggerakkan kedua sepatu rem yaitu satu
pistonuntuk setiap sisi silinder roda, sedangkan sistem yang lainnya
hanyamenggunakan satu piston untuk menggerakkan hanya satu sepaturem.Bila
timbul tekanan hidraulis pada master cylinder maka akanmenggerakkan piston cup.
Piston akan menekan kearah sepatu remkemudian bersama-sama menekan tromol rem.Apabila
rem tidak bekerja, maka piston akan kembali ke posisisemula dengan adanya
kekuatan pegas pembalik sepatu rem .Bleeder plug disediakan pada silinder roda
gunanya untuk membuangudara dari minyak rem.
Gambar 3.5.2.2
Tipe Silinder Roda
3.5.2.3 Sepatu Rem dan Kanvas Rem
Sepatu rem (brake shoes)
seperti juga tromol (drum) memiliki bentuksetengahlingkaran.Biasanya sepatu rem
dibuat dari pelat baja. Kanvas rem dipasangdengan jalan dikeliling (pada
kendaraan besar) atau dilem (padakendaraan kecil) pada permukaan yang
bergesekan dengan tromol.Kanvas ini harus dapat menahan panas dan aus serta
harusmempunyai koefisien gesek yang tinggi. Koefisien tersebut sedapatmungkin
tidak mudah dipengaruhi oleh keadaan turun naiknyatemperatur dan kelembaban
yang silih berganti. Umumnya kanvas(lining) terbuat dari campuran fiber metalic
dengan brass, lead, plastikdan sebagainya dan diproses dengan ketinggian panas
tertentu.
Gambar 3.5.2.3
Sepatu Rem dan Kanvas Rem
3.5.2.4 Tromol Rem
Tromol rem (brake drum)
umumnya terbuat dari besi tuang (graycast iron) dan gambar penampangnya seperti
terlihat pada gambar dibawah ini. Tromol rem ini letaknya sangat dekat dengan
sepatu remtanpa bersentuhan dan berputar bersama roda.Ketika kanvas menekan
permukaan bagian dalam tromol bila rembekerja, maka gesekan panas tersebut
dapat mencapai suhu setinggi200 0 C sampai 3000C.
Gambar 3.5.2.4
Tromol Rem
3.5.3 Rem Parkir
Rem parkir (parking brake)
terutama digunakan untuk parkirkendaraan. Mobil penumpang dan kendaraan niaga
yang kecilmempunyai rem parkir tipe roda belakang (rem kaki), atau rem
parkirekslusif yang dihubungkan dengan roda-roda belakang.Kendaraan niaga yang
besar menggunakan rem parkir tipe centerbrake yang dipasang antara propeller
shaft dan transmisi. Sistem remparkir terdiri dari tuas rem, stick atau pedal,
kabel atau tipe mekanismebatang (rod) dan tromol rem dan sepatu yang
membangkitkan dayapengereman.
Gambar 3.5.3
Rem Parkir Pada Mobil
Mekanisme kerja (operating
mechanism) pada rem parkir padadasarnya sama untuk tipe rem parkir belakang dan
tipe center brake.Tuas rem parkir ditempatkan berdekatan dengan tempat
dudukpengemudi dengan menarik tuas rem parkir maka rem bekerja melaluikabel
yang dihubungkan dengan tuas.Ada beberapa tipe tuas rem parkir seperti
diperlihatkan di bawah ini,yang digunakan bergantung pada design tempat duduk
pengemudi dansistem kerja yang dikehendaki.
Gambar 3.5.3.1
Tipe Rem Parkir
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Prosedur Perawatan Rem Pada Mobil
4.1.1Rem Cakram
Pembongkaran :
- Lepas baut pengunci kaliper (yang
bertanda panah).
- Angkat
kaliper dan keluarkanbalok-balok rem
Pemeriksaan :
- Periksa kondisi balok rem. Jika kanvas mulai lepas
dari platdudukannya atau jika tebal kanvas kurang dari 2 mm, balok remharus
diganti baru.
- Periksa
kondisi cakram.Cakram yang berkarat atauhitam pada permukaangesek, harus
digerendaataudiganti baru. Permukaangesek cakram yang beraturtidak mempengaruhi
fungsirem.
- Cakram dengan tebal yangkurang harus diganti baru
- Tebal baru = 7 – 12 mm,tebal minimal biasanya
tebalbaru dikurangi 1 mm.
- Periksa fungsi torak.
Mintatolong seseorang untukmenekan pedal rem. Padawaktu pedal ditekan,
torakharus bergerak keluar. Jikatorak macet, kaliperremharusdioverhaul. Untuk
mengembalikan posisi torak,pakai alat penekan khususatau tang pompa air.
Pada waktu itu cairan rem yang penuh pada reservoir
harusdikurangi, untuk menghindari tumpahan cairan rem. Jikamenggunakan tang
pompa air, perhatikan karet pelindung debu.Karet pelindung yang robek harus
diganti baru.
- Jangan menekan pedal beberapa kali, torak dapat
keluar/ lepas.Kaliper kedua harus terpasang atau dipres dengan sebuah klem C.
- Periksa busing batang dantabung penghantar. Pasang
- kaliper pada kerangka,keraskan baut pengikatnya.Kaliper
harus dapat bergerakke kanan dan ke kiri denganbaik.
- Jika gerakannya berat ataumacet, maka busing
batangdan tabung pengantar harus
diperbaiki.
4.1.2 Rem Tromol
Melepas dan Membongkar Silinder :
- Kosongkan tabung reservoir (dengan penyedot)
- Lepaskan pipa-pipa tekanan
- Lepaskan master dari
booster
Lepaskan tabung reservoir darisilinder master (dengan
menarikperlahan-lahan)
Lepaskan baut penyetop torak 2sekunder piston (tekan
torakdalam-dalam dan lepaskan bautpenyetop)
Lepaskan ring penjamin (snapring) dengan menekan
torakdan melepas snap ring.
Keluarkan torak 1 dan 2 (ketokpada dua balok kayu
beri alaskain, bila sudah menonjol dapatditarik keluar)
Pemeriksaan/ Pembersihan Bagian-bagian Rem Tromol :
- Bersihkan bagian-bagian rem dengan kuas atau sikat.
Dilarangmenggunakan angin, pakai air sabun jika kotor keras.
- Periksa kondisi dan pemasangan
bagian pengikat sepatu rem:
1. Kedudukan ujung sepatu
2. Kedudukan pegas
3. Pemasangan batangpenghubung
4. Pengunci sepatu
5. Kedudukan pegas
6. Kedudukan ujung sepatu
- Periksa tebal kanvas. Jikakurang dari 1,5 mm
ataukeling kanvas sudah tercoret,kanvas harus diganti baru.
- Periksa permukaan kanvas. Kalau permukaannya keras
danberkilat, nilai geseknya kurang. Kanvas harus digosok atau digantibaru agar
tercapai efektifitas rem yang normal.
- Permukaan kanvas yang kotor karena oli aksel atau
cairan rembiasanya diganti baru.
- Permukaan yang buram atau berkilat lemah
menunjukkan kondisikanvas yang normal. Tidak perlu digosok.
- Periksa kebocoran pada sil
poros aksel (hanya pada akselrigiddengan penggerak roda). Kebocoran dapat
dilihat pada piringanrem dan pada poros aksel yang basah karena oli. Sil yang
bocorharus diganti baru.
- Periksa kebocoran pada silinder rem. Jika ada,
semua silinder rempadaaksel yang diperiksa harus dioverhaul atau diganti baru.
- Untuk memeriksa kebocoran, lihat juga bagian dalam
karetpelindung debu silinder rem.
4.1.3 Rem Parkir
Masalah yang biasa terjadipada rem tangan adalah
ketikamemarkir kendaraan. Padatempat yang menurun,kendaraan masih jugabergerak.
Hal umum sebagaipenyebabmasalahpengereman di antaranyaadalah:
a) Kawat penarik telah mulur/ kendor atau karat.
b) Tempat sambungan kendor atau karat.
c) Penyetelan kurang tepat.
d) Jarak bidang pengereman antara kanvas rem/ pad dan
tromol/ cakramterlalu besar.
Oleh karena itu,
sebelumkegiatanperbaikan,pemeriksaanterhadapkomponen dan cara kerjanyaharus
dilakukan, yaitu:
a. Pastikan seluruh komponen berada pada kondisi normal
dan dapat
digunakan dengan baik.
b. Periksa gerakan tuas rem dengan cara menarik sampai
kedudukan
pengerem, dan terdengar suara “klik” sesuai spesifikasi.
Posisi tuas
rem yang benar biasanya setengah dari keseluruhan gerakan
tuas.
Apabila setelah dilakukanpemeriksaan, sedangkan kerjarem
tidak memperoleh hasil yang memuaskan, lakukanperbaikan dan penyetelan.
a. Bilamana tarikan kawat rem tidak lancar,
berikanlah pelumasanjika masih memungkinkan.
b.
Bilamana tarikan kawat melebihi spesifikasi karena kawat mulur, gantilah kawat
beserta kelengkapannya.
c.
Bila tarikan kawat melebihi spesifikasi karena setelan, lakukan penyetelan pada
baut penyetel yang ada di tuas. Atau bilamanamasih baik, dapat juga dilakukan
penyetelan di bagian penyama(equalizer) di bagian bawah kendaraan.
d.
Untuk penyetelan jarak bidang pengereman pada rem tromoltanpa penyetel
otomatis, melalui pemutaran bintang (star)penyetel yang ada dalam tromol.
Sedangkan, pada rem tromoldengan penyetel otomatis, jarak bidang pengereman
telah dijaminoleh penyetel otomatis.
1. Tuas penyetel
2. Silinder roda
3 dan 9: pegas pengembali
4. Mur penyetel denganpenghubungberulir
5 dan 11: Penahan
6. Tuas rem parkir
7 dan 10: Sepatu rem
8. Jangkar (Anchor)
12. Mur penahan sepatu rem
0 komentar:
Post a Comment