'' Mohon Bantuan Kalian Untuk Share Dan Like Fans Page Facebook Blog Ini ''
Home » » Pengereman suzuki

Pengereman suzuki



3.1 Pengertian Perawatan
Perawatan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja dan sistematis terhadap peralatan hingga mencapai hasil/kondisi yang dapat diterima dan diinginkan. Perawatan juga adalah kegiatan pendukung utama yang bertujuan untuk menjamin kelangsungan peranan (fungsional) suatu sistem produksi (peralatan, mesin) sehingga pada saat dibutuhkan dapat dipakai sesuai kondisi yang diharapkan.
          Masalah perawatan mempunyai kaitan yang sangat erat dengan tindakan pencegahan kerusakan (preventive) dan perbaikan kerusakan (corrective). Tindakan tersebut  dapat berupa :

1.      Inspection (Pemeriksaan)
Yaitu tindakan yang ditujukan terhadap sistem atau mesin untuk mengetahui apakah sistem berada pada kondisi yang diinginkan.

2.      Service (Servis)
Yaitu tindakan yang bertujuan untuk menjaga kondisi suatu sistem yang biasanya telah diatur dalam buku petunjuk pemakaian sistem.

3.      Replacement(Pergantian Komponen)
Yaitu tindakan pergantian komponen yang dianggap rusak atau tidak memenuhi kondisi yang diinginkan. Tindakan penggantian ini mungkin dilakukan secara mendadak atau dengan perencanaan pencegahan terlebih dahulu.

4.      Repair (Perbaikan)
Yaitu tindakan perbaikan minor yang dilakukan pada saat terjadi kerusakan kecil.

5.      Overhaul
Yaitu tindakan perubahan besar-besaran yang biasanya dilakukan di akhir periode tertentu.


3.2 Pengertian Rem
        Rem adalah salah satu alat untuk melengkapi kendaraan baik mobil, motor maupun kendaraan berat lainnya, yang berfungsi untuk memperlambat atau menghentikan jalannya kendaraan putaran poros roda. Sedangkan fungsi dari rem sendiri adalah untuk memperlambat atau menghentikan laju kendaraan secara perlahan maupun secara tiba-tiba ketika ada rintangan yang menghalanginya.
        Rem yang diperlukan adalah rem yang bisa bekerja dengan baik, serta rem juga harus mudah di setel dan diperiksa. Sebuah rem haruslah memenuhi persyaratan keamanan, dapat mengererm dengan halus, mempunyai koefisien yang tinggi, keausan kecil, kuat dan tidak melukai permukaan drum rem dan menyerap getaran.


3.3 Tipe Rem
        Tipe rem pada mobil dapat di golongkan menjadi beberapa tipe tergantung pada penggunaannya,yaitu:
3.3.1 Rem Kaki (Foot Brake)
     Rem Kaki (Foot Brake) digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan.

3.3.2 Rem Parkir (Parking Brake/Hand Brake)
     Rem Parkir (Parking Brake) digunakan untuk memarkir kendaraan.

 3.3.3 Rem tambahan (auxiliary brake) 
Rem tambahan (auxiliary brake) digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki)










3.4 Macam-Macam Rem
     Macam-macam rem di golongkan menurut cara kerja nya adalah antara lain:

3.4.1 Rem Angin
        Sistem rem angin pada dasarnya di lengkapi dengan sebuah kompresor yang gunanya untuk menghasilkan udara kompresi. Biasaya kompresor itu digerakkan oleh mesin kendaraan yang terletak di sisi samping mesin.
       Udara yang dikumpulkan di dalam tangki udara mempunyai batas tertentu, tekanan udara yang melampaui batas sangat berbahaya ada kemungkinan dapat memecahkan pipa-pipa saluran udara, oleh sebab itu untuk menghindari hal ini maka di pasanglah alat pengaman atau katup pengaman. Katup pengaman akan terbuka pada saat tekanan udara melebihi tekanan maksimum dengan cara demikian maka tidak terjadi tekanan udara udara yang melampaui batas.
        Tiap-tiap roda di lengkapi dengan pesawat rem mekanik poros kunci-kunci rem di lengkapi dengan tuas yang berhubungan dengan batang torak dan silinder-silinder udara, di dalam silinder udara tidak diperkenankan ada kebocoran udara dan mengakibatkan berkurangnya daya pengereman.
Description: C:\Users\Win7Ultimate\Downloads\tyan.jpg
Gambar 3.4.1 Sistem Rem Angin




Prinsip Kerja Rem Angin
       Cara kerja rem angin yaitu apabila pedal remdinjak maka hubungan antara tangki udara dengan semua silinder udara pada setiap rem-rem roda akan terbuka, dan udara akan mengalir dari tangki udara menju silinder-silinder udara dan setiap pesawat rem roda akan menekan seluruh torak bergerak akan mendorong atau menggerakan tuas-tuas dengan bergeraknya tuas kunci rem maka kunci-kunci akan berputar dan selanjut nya kunci-kunci rem tersebut menggerakkan sepatu rem.



























3.4.2 Rem Hidrolik
       Rem Hidrolik bekerja berdasarkan hukum pascal yaitu “Tekanan pada zat cair akan di teruskan ke segala arah”, dengan menggunakan prinsip ini maka tekanan hidrolik yang dibangkitkan pada master rem akan di teruskan ke semua whell cylinder dengan sama besar.
Description: C:\Users\Win7Ultimate\Downloads\fs.jpg
Gambar 3.4.2 Sistem Rem Hidrolik

Prinsip Kerja Rem Hidrolik
       Apabila pedal rem di injak maka rem yang terdapat pada silinder rem akan terdesak keluar, mengalir melalui pipa-pipa dan kemudian ke silinder rem roda sehingga minyak rem akan mendesak torak yang ber ada di dalam silinder roda. Jika pedal rem dilepas dari injakannya maka pegas yang tedapat pada sepatu rem akan menarik sepatu remkeadaan semula dan torak-torak yang berada pada silinder rem pun akan bergerak ke dalam sehingga minyak rem kembali ke silinder utama.







3.4.3 Rem Mekanik
      Rem Mekanik pada dasarnya terdiri dari dua buah sepatu rem yang dilengkapi dengan pelepas rem yang disebut friksi atau feredo. U jung sepatu rem bagian bawah ditahan oleh baut jangkar dan pada bagian atas di tahan oleh knok yang di sebut kunci rem.
      Kunci rem dilengkapi dengan poros dan tuas yang di hubungkan dengan peddal rem, untuk menghubungkannya di gunakan kabel baja. Di antara sepatu rem terdapat pegas rem yang gunanya untuk agar sepatu-sepatu rem melekat pada pelat jangkar, pelat jangkar ini tidak berputar tapi diam di tempat.
Gambar 3.4.3 Sistem Rem Mekanik

Prinsip Kerja Rem Mekanik
     Cara kerja rem mekanik yaitu apabila rem di injak selama tromol rem berputar, maka pedal rem akan menarik tuas kunci rem sehingga kunci rem keluar. Gerakan-gerakan sepatu rem akan menekan tromol rem dan tromol rem akan terhenti dan memperlambat putarannya.
      Bila pedal rem di lepas dari tekanan, maka pegas-pegas sepatu rem akan menarik sepatu-sepatu rem seperti semula dan tromol rem tidak mendapat tekanan. Supaya mendapatkan tenaga atau gaya pengereman yang besar maka haruslah seluruh permukaan dan pelapis mengenai keseluruhan permukaan tromol rem dan menahan rem. dan apabila rem dilepas dari injakannya maka hubungan antara tangki udara dan silinder udara pada pesawat rem terputus.






3.5 Macam-Macam Rem Menurut Jenisnya
3.5.1 Rem Cakram
      Rem cakram (Disk Brake) pada dasarnya terdiri atas cakram yang berputar dengan roda dan bahan gesek yang mendorong dan menjepit cakram. Pengereman terjadi karena adanya gaya gesek dari pad-pad pada kedua sisi cakram dengan adanya tekanan dari piston-piston hidrolik.
Gambar 3.5.1 Rem Cakram




Komponen-Komponen Rem Cakram  :
3.5.1.1Piringan (Disc Rotor)
Umumnya cakram atau piringan (disc rotor) dibuat dari besi tuangdalam bentuk biasa (solid) berlubang-lubang untuk ventilasi.Tipe cakram lubang terdiri dari pasangan piringan yang berlubanguntuk menjamin pendinginan yang baik, kedua-duanya untukmencegah fading dan menjamin umur pad lebih panjang dan tahanlama.

Gambar 3.5.1.1Tipe Piringan Cakram

3.5.1.2 Pad Rem
Pad (disc pad) biasanya dibuat campuran metalic fiber dan sedikit serbuk besi. Tipe ini disebut dengan “Semi Metalic disc pad”. Pada pad diberi garis celah untuk menunjukkan tebal pad (batas yang diizinkan) dengan demikian dapat mempermudah pengecekan keausan pad. Pada beberapa pad. Penggunaan metallic plate (disebut dengan antisquel shim) dipasangkan pada sisi piston dari pad untuk mencegah bunyi saat berlaku pengereman.
Gambar 3.5.1.2 Tipe Pad


3.5.1.3Caliper
Caliper juga disebut dengan cylinder body, memegang piston-piston dandilengkapi dengan saluran dimana minyak rem disalurkan ke silinder.Caliper dikelompokkan sebagai berikut menurut jenis pemasangannya  :


3.5.1.4 Tipe Fixed Caliper (Double Piston)
Caliper dipasangkan tepat pada axle atau strut,pemasangan caliper dilengkapi dengan sepasang piston.Daya pengereman didapat bila pad ditekan piston secara hidraulispada kedua ujung piringan atau cakram.Fixed caliper adalah dasar disain yang sangat baik dan dijamindapat bekerja lebih akurat. Namun demikian radiasi panasnyaterbatas karena silinder rem berada antara cakram dan velg,menyebabkan sulit tercapainya pendinginan. Untuk inimembutuhkan penambahan komponen yang banyak. Untukmengatasi hal tersebut jenis caliper fixed ini, sudah jarangdigunakan.


Gambar 3.5.1.4 Tipe Fixed Caliper (Double Piston)



3.5.1.5 Tipe Floating Caliper (Single Piston)
Seperti terlihat pada gambar piston hanya ditempatkan padasatu sisi kaliper saja. Tekanan hidraulis dari master silindermendorong piston (A) dan selanjutnya menekan pada rotor disc(cakram). Pada saat yang sama tekanan hidraulis menekan sisi pad(reaksi B). ini menyebabkan kaliper bergerak ke kanan dan menjepitcakram dan terjadilah usaha tenaga pengereman. Caliper tipe semi–floating menerima tenaga pengereman yangdibangkitkan pad bagian luar.Pada caliper tipe full–floating, kemampuannya pengeremannyadibangkitkan oleh kedua pad dengan troqueplate.Caliper floating banyak digunakan pada kendaraan penumpang modern.
Gambar 3.5.1.5 Tipe Floating Caliper (Single Piston)




1. KaliperLuncur 6. Tabung Pengantar
2. Rangka Tetap 7. Baut Pengantar
3. Balok Rem (Pad) 8. Karet Pelindung Kotoran    
4. Batang Pengantar9. Klip
5. Busing Pengantar




3.5.2 Rem Tromol
Pada tipe rem tromol kekuatan tenaga pengereman diperoleh darisepatu rem yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam yangberputar bersama-sama dengan roda.Karena self – energizing efect ditimbulkan oleh tenaga putar tromol dantenaga mengembangkan sepatu, kekuatan tenaga pengereman yang besardiakibatkan oleh usaha pedal yang relatif kecil.
Gambar 3.5.2 Rem Tromol

Komponen-Komponen Rem Tromol  :

3.5.2.1 Backing Plate

Backing plate dibuat dari baja press yang dibaut pada axle housing atau axle carrier bagian belakang. Karena sepatu rem terkait pada backing plate maka aksi daya pengereman tertumpu pada backing plate.
Gambar 3.5.2.1 Backing Plate

3.5.2.2 Silinder Roda
Silinder roda (wheel cylinder) terdiri dari beberapa komponen sepertiterlihat pada gambar di sebelah kanan. Setiap roda menggunakansatu atau dua buah silinder roda. Ada sistem yang menggunakan duapiston untuk menggerakkan kedua sepatu rem yaitu satu pistonuntuk setiap sisi silinder roda, sedangkan sistem yang lainnya hanyamenggunakan satu piston untuk menggerakkan hanya satu sepaturem.Bila timbul tekanan hidraulis pada master cylinder maka akanmenggerakkan piston cup. Piston akan menekan kearah sepatu remkemudian bersama-sama menekan tromol rem.Apabila rem tidak bekerja, maka piston akan kembali ke posisisemula dengan adanya kekuatan pegas pembalik sepatu rem .Bleeder plug disediakan pada silinder roda gunanya untuk membuangudara dari minyak rem.
Gambar 3.5.2.2 Tipe Silinder Roda

3.5.2.3 Sepatu Rem dan Kanvas Rem
Sepatu rem (brake shoes) seperti juga tromol (drum) memiliki bentuksetengahlingkaran.Biasanya sepatu rem dibuat dari pelat baja. Kanvas rem dipasangdengan jalan dikeliling (pada kendaraan besar) atau dilem (padakendaraan kecil) pada permukaan yang bergesekan dengan tromol.Kanvas ini harus dapat menahan panas dan aus serta harusmempunyai koefisien gesek yang tinggi. Koefisien tersebut sedapatmungkin tidak mudah dipengaruhi oleh keadaan turun naiknyatemperatur dan kelembaban yang silih berganti. Umumnya kanvas(lining) terbuat dari campuran fiber metalic dengan brass, lead, plastikdan sebagainya dan diproses dengan ketinggian panas tertentu.
Gambar 3.5.2.3 Sepatu Rem dan Kanvas Rem
3.5.2.4 Tromol Rem
Tromol rem (brake drum) umumnya terbuat dari besi tuang (graycast iron) dan gambar penampangnya seperti terlihat pada gambar dibawah ini. Tromol rem ini letaknya sangat dekat dengan sepatu remtanpa bersentuhan dan berputar bersama roda.Ketika kanvas menekan permukaan bagian dalam tromol bila rembekerja, maka gesekan panas tersebut dapat mencapai suhu setinggi200 0 C sampai 3000C.
Gambar 3.5.2.4 Tromol Rem

3.5.3 Rem Parkir       
Rem parkir (parking brake) terutama digunakan untuk parkirkendaraan. Mobil penumpang dan kendaraan niaga yang kecilmempunyai rem parkir tipe roda belakang (rem kaki), atau rem parkirekslusif yang dihubungkan dengan roda-roda belakang.Kendaraan niaga yang besar menggunakan rem parkir tipe centerbrake yang dipasang antara propeller shaft dan transmisi. Sistem remparkir terdiri dari tuas rem, stick atau pedal, kabel atau tipe mekanismebatang (rod) dan tromol rem dan sepatu yang membangkitkan dayapengereman.
Gambar 3.5.3 Rem Parkir Pada Mobil

Mekanisme kerja (operating mechanism) pada rem parkir padadasarnya sama untuk tipe rem parkir belakang dan tipe center brake.Tuas rem parkir ditempatkan berdekatan dengan tempat dudukpengemudi dengan menarik tuas rem parkir maka rem bekerja melaluikabel yang dihubungkan dengan tuas.Ada beberapa tipe tuas rem parkir seperti diperlihatkan di bawah ini,yang digunakan bergantung pada design tempat duduk pengemudi dansistem kerja yang dikehendaki.
Gambar 3.5.3.1 Tipe Rem Parkir
BAB IV
PEMBAHASAN


4.1 Prosedur Perawatan Rem Pada Mobil
4.1.1Rem Cakram

Pembongkaran :

- Lepas baut pengunci kaliper (yang bertanda panah).
- Angkat kaliper dan keluarkanbalok-balok rem



Pemeriksaan :
- Periksa kondisi balok rem. Jika kanvas mulai lepas dari platdudukannya atau jika tebal kanvas kurang dari 2 mm, balok remharus diganti baru.
- Periksa kondisi cakram.Cakram yang berkarat atauhitam pada permukaangesek, harus digerendaataudiganti baru. Permukaangesek cakram yang beraturtidak mempengaruhi fungsirem.
- Cakram dengan tebal yangkurang harus diganti baru







- Tebal baru = 7 – 12 mm,tebal minimal biasanya tebalbaru dikurangi 1 mm.



- Periksa fungsi torak. Mintatolong seseorang untukmenekan pedal rem. Padawaktu pedal ditekan, torakharus bergerak keluar. Jikatorak macet, kaliperremharusdioverhaul. Untuk mengembalikan posisi torak,pakai alat penekan khususatau tang pompa air.



Pada waktu itu cairan rem yang penuh pada reservoir harusdikurangi, untuk menghindari tumpahan cairan rem. Jikamenggunakan tang pompa air, perhatikan karet pelindung debu.Karet pelindung yang robek harus diganti baru.

- Jangan menekan pedal beberapa kali, torak dapat keluar/ lepas.Kaliper kedua harus terpasang atau dipres dengan sebuah klem C.



- Periksa busing batang dantabung penghantar. Pasang

- kaliper pada kerangka,keraskan baut pengikatnya.Kaliper harus dapat bergerakke kanan dan ke kiri denganbaik.

- Jika gerakannya berat ataumacet, maka busing batangdan tabung pengantar harus

diperbaiki.

















4.1.2 Rem Tromol

Melepas dan Membongkar Silinder :
- Kosongkan tabung reservoir (dengan penyedot)
- Lepaskan pipa-pipa tekanan
- Lepaskan master dari booster
Lepaskan tabung reservoir darisilinder master (dengan menarikperlahan-lahan)
Lepaskan baut penyetop torak 2sekunder piston (tekan torakdalam-dalam dan lepaskan bautpenyetop)




Lepaskan ring penjamin (snapring) dengan menekan torakdan melepas snap ring.
Keluarkan torak 1 dan 2 (ketokpada dua balok kayu beri alaskain, bila sudah menonjol dapatditarik keluar)


Pemeriksaan/ Pembersihan Bagian-bagian Rem Tromol :
- Bersihkan bagian-bagian rem dengan kuas atau sikat. Dilarangmenggunakan angin, pakai air sabun jika kotor keras.
- Periksa kondisi dan pemasangan bagian pengikat sepatu rem:
1. Kedudukan ujung sepatu
2. Kedudukan pegas
3. Pemasangan batangpenghubung
4. Pengunci sepatu
5. Kedudukan pegas
6. Kedudukan ujung sepatu













- Periksa tebal kanvas. Jikakurang dari 1,5 mm ataukeling kanvas sudah tercoret,kanvas harus diganti baru.
- Periksa permukaan kanvas. Kalau permukaannya keras danberkilat, nilai geseknya kurang. Kanvas harus digosok atau digantibaru agar tercapai efektifitas rem yang normal.
- Permukaan kanvas yang kotor karena oli aksel atau cairan rembiasanya diganti baru.
- Permukaan yang buram atau berkilat lemah menunjukkan kondisikanvas yang normal. Tidak perlu digosok.

- Periksa kebocoran pada sil poros aksel (hanya pada akselrigiddengan penggerak roda). Kebocoran dapat dilihat pada piringanrem dan pada poros aksel yang basah karena oli. Sil yang bocorharus diganti baru.
- Periksa kebocoran pada silinder rem. Jika ada, semua silinder rempadaaksel yang diperiksa harus dioverhaul atau diganti baru.
- Untuk memeriksa kebocoran, lihat juga bagian dalam karetpelindung debu silinder rem.








4.1.3 Rem Parkir
Masalah yang biasa terjadipada rem tangan adalah ketikamemarkir kendaraan. Padatempat yang menurun,kendaraan masih jugabergerak. Hal umum sebagaipenyebabmasalahpengereman di antaranyaadalah:

a) Kawat penarik telah mulur/ kendor atau karat.
b) Tempat sambungan kendor atau karat.
c) Penyetelan kurang tepat.
d) Jarak bidang pengereman antara kanvas rem/ pad dan tromol/ cakramterlalu besar.

Oleh karena itu, sebelumkegiatanperbaikan,pemeriksaanterhadapkomponen dan cara kerjanyaharus dilakukan, yaitu:

a. Pastikan seluruh komponen berada pada kondisi normal dan dapat
digunakan dengan baik.

b. Periksa gerakan tuas rem dengan cara menarik sampai kedudukan
pengerem, dan terdengar suara “klik” sesuai spesifikasi. Posisi tuas
rem yang benar biasanya setengah dari keseluruhan gerakan tuas.

Apabila setelah dilakukanpemeriksaan, sedangkan kerjarem tidak memperoleh hasil yang memuaskan, lakukanperbaikan dan penyetelan.

a. Bilamana tarikan kawat rem tidak lancar, berikanlah pelumasanjika masih memungkinkan.
b. Bilamana tarikan kawat melebihi spesifikasi karena kawat mulur, gantilah kawat beserta kelengkapannya.
c. Bila tarikan kawat melebihi spesifikasi karena setelan, lakukan penyetelan pada baut penyetel yang ada di tuas. Atau bilamanamasih baik, dapat juga dilakukan penyetelan di bagian penyama(equalizer) di bagian bawah kendaraan.
d. Untuk penyetelan jarak bidang pengereman pada rem tromoltanpa penyetel otomatis, melalui pemutaran bintang (star)penyetel yang ada dalam tromol. Sedangkan, pada rem tromoldengan penyetel otomatis, jarak bidang pengereman telah dijaminoleh penyetel otomatis.
1. Tuas penyetel
2. Silinder roda
3 dan 9: pegas pengembali
4. Mur penyetel denganpenghubungberulir
5 dan 11: Penahan
6. Tuas rem parkir
7 dan 10: Sepatu rem
8. Jangkar (Anchor)
12. Mur penahan sepatu rem

e. Untuk penyetelan jarak bidang pengereman pada rem cakram,menggunakan sekrup

0 komentar:

Post a Comment